Anatomi Fisiologi Abdomen

Sumber Info :

Abdomen adalah rongga terbesar dalam tubuh. Bentuknya lonjong dan meluas dari atas dari diafragma sampai pelvis di bawah. Rongga abdomen dilukiskan menjadi dua bagian, abdomen yang sebenarnya yaitu rongga sebelah atas dan yang lebih besar dari pelvis yaitu rongga sebelah bawah dan lebih kecil. Batas-batas rongga abdomen adalah di bagian atas diafragma, di bagian bawah pintu masuk panggul dari panggul besar, di depan dan di kedua sisi otot-otot abdominal, tulang-tulang illiaka dan iga-iga sebelah bawah, di bagian belakang tulang punggung dan otot psoas dan quadratus lumborum (Pearce, 1999).

Abdomen adalah suatu rongga yang dilapisi oleh lapisan peritoneum baik organ maupun dindingnya. Lapisan peritoneum yang melapisi rongga abdomen disebut peritoneum parietal dan yang melapisi semua organ dalam abdomen di sebut peritoneum visceral. Adapun organ-organ yang terdapat dalam rongga abdomen di golongkan sebagai berikut :



1. Organ Traktus Digestivus (Syaifuddin, 1997)

Organ abdomen yang berhubungan dengan traktus digestivus adalah sebagai berikut :

a. Gaster (lambung)

Bagian dari saluran yang dapat mengembang paling banyak terutama di daerah epigaster. Lambung biasanya memiliki bentuk J dan terletak di kuadran kiri atas abdomen.

Lambung terdiri dari bagian-bagian yaitu :

1) Fundus Ventrikuli

Bagian yang menonjol ke atas terletak di sebelah kiri osteum kardium dan biasanya penuh berisi gas.

2) Korpu Ventrikuli

Letaknya setinggi osteum kardium, suatu lekukan pada bagian bawah kurvatura minor.

3) Antrum Pylorus

Bagian lambung berbentuk tabung mempunyai otot yang tebal membentuk sfingter pylorus.

4) Kurvatura Minor

Terdapat di sebelah kanan lambung terbentang dari osteum kardiak sampai ke pylorus.

5) Kurvatura Mayor

Terbentang dari sisi kiri osteum kardiakum melalui fundus ventrikuli menuju ke kanan sampai ke pylorus inferior.

6) Osteum Kardium

Merupakan tempat di mana oesophagus bagian abdomen masuk ke lambung. Pada bagian ini terdapat orifisium pilorik.

Fungsi lambung adalah sebagai berikut :

1) Menampung makanan, menghancurkan dan menghaluskan makanan oleh peristaltic lambung dan getah lambung.

2) Menghasilkan getah cerna lambung, diantaranya pepsin, asam garam ( HCL ) renin, dan lapisan lambung.

b. Usus Halus

Intestinal minor adalah bagian dari sistem pencernaan makanan yang berpangkal pada pylorus serta berakhir pada seikum dan panjangnya 6 meter, merupakan saluran paling panjang tempat proses pencernaan dan absorpsi hasil pencernaan.

Usus halus terdiri dari :

1) Duodenum

Panjang 25 cm berebntuk sepatu kuda melengkung ke kiri dan pada lengkungan ini terdapat pankreas.

2) Jejunum dan Ileum

Panjang 6 meter, 2/5 bagian atas jejunum dengan panjang 2-3 meter dan 3/5 nya adalah ileum dengan panjang 4-5 meter. Ujung bawah ileum berhubungan dengan seikum dengan perantara lubang yang bernama orifisium ileoseikalis

Fungsi usus halus adalah :

1) Menerima zat-zat makanan yang sudah dicerna untuk diserap melalui kapiler darah dan saluran limfe.

2) Menyerap protein dalam bentuk asam amino.

3) Karbohidrat diserap dalam bentuk monosakarida.

c. Usus Besar

Usus besar mempunyai panjang 1,5 meter dan lebar 5-6 cm.

Usus besar terdiri dari :

1) Sekum

Di bawah seikum terdapat appendiks vemivormis yang berbentuk seperti cacing sehingga disebut juga umbai cacing dengan panjang 6 cm.

2) Kolon Ascenden

Panjangnya 13 cm terletak di bawah abdomen sebelah kanan membujur ke atas dari osteum ke bawah hati. Di bawah hati melengkung ke kiri, lengkungan ini disebut fleksura hepatica dilanjutkan sebagai kolon transversum.

3) Appendiks

Bagian dari usus besar yang muncul seperti corong dari akhir seikum dan mempunyai pintu keluar yang sempit tapi masih memungkinkan dilewati oleh beberapa isi usus. Appendiks tergantung menyilang pada linea terminalis masuk ke dalam rongga pelvis minor terletak horizontal di belakang seikum. Sebagai suatu organ pertahanan terhadap infeksi kadang appendiks bereaksi secara hebat dan hiperaktif yang bisa menimbulkan perforasi dindingnya ke dalam rongga abdomen.

4) Kolon Transversum

Panjangnya 38 cm, membujur dari kolon ascendens sampai kolon descendens, berada di bawah abdomen; sebelah kanan terdapat fleksura hepatica dan sebelah kiri terdapat fleksura lienalis.

5) Kolon Descendens

Panjangnya 25 cm, terletak di bawah abdomen bagian kiri, membujur dari atas ke bawah dari fleksura lienalis sampai ke depan ileum kiri, bersambung dengan rectum.

6) Rectum

Terletak di bawah kolon sigmoid yang menghubungkan intestinum mayor dengan anus, terletak dalam rongga pelvis di depan os sacrumdan os coxygeus.

7) Anus

Bagian dari sistem pencernaan yang menghubungkan rectum dengan dunia luar (udara luar). Terletak di dasar pelvis dan diperkuat oleh sfingter ani internus (bagian atas), sfingter levatorani (bagian tengah) dan sfingter ani eksternus (bagian bawah).





Gambar 1 : Rongga Abdomen Bagian Depan.

Keterangan :

A. Diafragma J. Kandung Kencing

B. Esofagus K. Apendiks

C. Lambung L. Sekum

D. Kaliks kiri M. Illium

E. Pankreas N. Kolon Ascendens

F. Kolon Descenden O. Kandung Empedu

G. Kolon Transversum P. Liver

H. Usus Halus Q. Lobus Kanan

I. Kolon Sigmoid R. Lobus Kiri

1. Pelengkap Organ Digestivus (Syaifuddin, 1997)

Ada tiga organ yang melengkapi organ digestivus, yaitu :

a. Pankreas

Pankreas merupakan sekumpulan kelenjar yang strukturnya sangat mirip dengan kelenjar ludah, panjangnya 15 cm, lebar 5 cm mulai dari duodenum sampai ke limpa dan beratnya 60-90 gram. Terbentang dari vertebra lumbal I dan II di belakang lambung. Pankreas terdiri dari tiga bagian, yaitu kepala pancreas, badan pancreas dan ekor pancreas.

Fungsi pankreas adalah :

1) Fungsi eksokrin, yaitu membentuk getah pankreas yang berisi enzim dan elektrolit.

2) Fungsi endokrin, sekelompok epitelium berbentuk pulau-pulau langerhans, bersama membentuk organ endokrin yang mensekresikan insulin.

3) Fungsi sekresi eksternal, yaitu cairan pankreas yang dialirkan ke duodenum yang berguna untuk proses pencernaan makanan di intestinum.

4) Fungsi sekresi internal, yaitu sekresi yang dihasilkan oleh pulau langerhans sendiri dan langsung dialirkan ke dalam peredaran darah. Sekresinya disebut hormon insulin dan hormon glikogen, hormon tersebut dibawa ke jaringan untuk membantu metabolisme karbohidrat.

b. Hati

Hati terletak pada bagian atas dalam rongga abdomen, di sebelah kanan bawah diafragma dan beratnya 1,5 kg. Hati terbagi atas dua lapisan, yaitu permukaaan atas berbentuk cembung terletak di bawah diafragma dan permukaan bawah tidak rata serta memperlihatkan fisura transversus.

Hati mempunyai dua jenis peredaran darah, yaitu arteri hepatica dan vena porta. Arteri hepatica merupakan cabang arteri coeliaka yang merupakan cabang aorta abdominalis bagian atas dan 20% darah menuju hepar melalui arteri ini. Vena porta membawa darah dari lambung, usus, limpa, dan pankreas secara langsung untuk hepar; 80% darah untuk hepar melalui vena ini.

Hati memiliki fungsi sebagai berikut :

1) Mengubah zat makanan yang diabsorbsi dari usus dan yang disimpan di sutau tempat dalm tubuh.

2) Mengubah zat buang dan bahan racun untuk diekskresikan dalam empedu dan urine.

3) Menghasilkan enzim glikogenik glikosa menjadi glikogen.

4) Sekresi empedu.

5) Pembentuk urine.

6) Menyiapkan lemak untuk pemecahan terakhir karbohidrat.

c. Kandung empedu

Merupakan suatu kantong berbentuk terang dan merupakan membran berotot, letaknya dalam sebuah lobus di sebelah permukaaan bawah hati sampai pinggir depannya, dengan panjang 812 cm berisi 60 cm.

Fungsi kandung empedu adalah :

1) Sebagai persediaan getah empedu, membuat getah empedu menjadi kental.

2) Sekresi getah empedu yang digunakan untuk mencerna lemak.

2. Sistem Urinaria (Syaifuddin, 1997)

Sistem urinaria terdiri dari organ-organ sebagai berikut :

a. Ginjal

Ginjal terletak di bagian belakang dari kavum abdominalis, di belakang peritoneum pada kedua sisi vertebra lumbaris III dan melekat pada dinding belakang abdomen. Bentuknya seperti biji kacang, jumlahnya ada dua yaitu kiri dan kanan. Pada keadaan normal, letak ginjal kiri lebih tinggi dari ginjal kanan.

Ginjal terbungkus oleh selaput tipis yang disebut kapsula renalis yang terdiri dari jaringan fibrous berwarna ungu tua, lapisan luar terdapat lapisan korteks (subtantia kortekalis) dan lapisan sebelah dalam bagian medula (subtantia medularis) berbentuk kerucut yang disebut renal piramid. Puncak kerucut tadi menghadap kaliks terdiri dari lubang kecil yang disebut papila renalis. Ginjal terdiri dari dua kaliks, yaitu kaliks minor dan kaliks mayor. Kaliks minor akan berkumpul menjadi kaliks mayor dan kemudian berkumpul membentuk kaliks renalis.

Secara fisiologi ginjal memiliki fungsi sebagai berikut :

1) Memegang peranan penting dalam pengeluaran zat-zat toksis atau racun.

2) Mempertahankan keseimbangan cairan.

3) Menyeimbangkan kadar asam dan basa dari cairan tubuh.

4) Mempertahankan keseimbangan garam dan zat-zat lain dalam tubuh.

5) Mengeluarkan sisa metabolisme hasil akhir dari protein ureum, kreatinin dan amoniak.

b. Ureter

Ureter terdiri dari dua saluran pipih, masing-masing bersambung dari ginjal ke kandung kemih (vesika urinaria) dengan panjang 25-30 cm, penampang 0,5 cm. Letak ureter sebagian di dalam rongga abdomen dan sebagian terletak di rongga pelvis.

Lapisan dinding ureter terdiri dari dinding luar jaringan ikat (jaringan fibrosa), lapisan tengah lapisan otot polos dan lapisan sebelah dalam lapisan mukosa. Lapisan dinding ureter menimbulkan gerakan peristaltik setiap 5 menit sekali yang akan mendorong air kemih masuk ke dalam kandung kemih (vesika urinaria).

Ureter berjalan vertikal ke bawah sepanjang fasia muskularis psoas dan dilapisi peritoneum. Ada tiga tempat penyempitan ureter, yaitu : pelvco uretro juntio, vesico uretro juntion, dan pelvic brim.

c. Vesika Urinaria (Kandung Kemih)

Kandung kemih dapat mengembang dan mengempis seperti balon karet, terletak di belakang simphisis pubis dalam rongga panggul. Bentuknya seperti kerucut yang dikelilingi oleh otot yang kuat, berhubungan dengan ligamentum vesika umbilikalis medius.

Kandung kemih berfungsi sebagai kantong penampung urine. Kandung kemih memiliki selaput mukosa berbentuk lipatan yang disebut rugae (kerutan) dan dinding otot elastis dengan kandung kemih yang dapat membesar dan mengecil. Hal ini dimaksudkan untuk menampung jumlah urine yang banyak. Kandung kemih mempunyai tiga bagian, yaitu : fundus, korpus dan vertek.

d. Uretra

Uretra merupakan saluran sempit yang berpangkal pada kandung kemih dan berfungsi untuk menyalurkan air kemih keluar. Pada laki-laki, uretra berjalan berkelok-kelok melalui tengah-tengah prostat kemudian menembus lapisan fibrosa yang menembus tulang pubis bagian bawah, panjangnya 20 cm. Uretra laki-laki terdiri dari uretra prostatika, membranosa dan kavernosa. Uretra pada laki-laki berfungsi sebagai saluran ekskresi dan saluran pengeluaran sperma.

Pada wanita uretra terletak di belakang simphisis pubis berjalan miring sedikit kearah atas, panjangnya 3-4 cm. Muara uretra wanita terletak di sebelah atas vagina (antara klitoris dan vagina) dan hanya berfungsi sebagai saluran ekskresi.



Organ genetalia interna Pada abdomen wanita terdapat organ genitalia wanita yang meliputi :

a. Vagina

Vagina merupakan saluran yang menghubungkan uterus dengan vulva dan merupakan tabung berotot yang dilapisi membran dari jenis epitelium bergaris khusus dan dialiri banyak pembuluh darah serta serabut saraf secara melimpah. Panjang Vagina kurang lebih 10 – 12 cm dari vestibula ke uterus, dan letaknya di antara kandung kemih dan rektum. Vagina mempunyai fungsi yaitu : sebagai saluran keluar dari uterus yang dapat mengalirkan darah menstruasi, sebagai jalan lahir pada waktu partus.

b. Uterus


Ilustrasi. Struktur Bagian Dalam Uterus

Uterus merupakan alat yang berongga dan berbentuk sebagai bola lampu yang gepeng dan terdiri dari 2 bagian : korpus uteri yang berbentuk segitiga dan servix uteri yang berbentuk silindris. Bagian dari korpus uteri antara kedua pangkal tuba disebut fundus uteri (dasar rahim).

Bentuk dan ukuran uterus sangat berbeda-beda tergantung dari usia, dan pernah melahirkan anak atau belum. Cavum uteri (rongga rahim) berbentuk segitiga, melebar di daerah fundus dan menyempit kearah cervix. Sebelah atas rongga rahim brhubungan dengan saluran indung telur (tuba follopi) dan sebelah bawah dengan saluran leher rahim  (kanalis cervikalis). Hubungan antara kavum uteri dengan kanalis cervikalis disebut ostium uteri internum, sedangkan muara kanalis cervikalis kedalam vagina disebut ostium uteri eksternum. Dinding rahim terdiri dari 3 lapisan : Perimetrium (lapisan peritoneum) yang meliputi dinding uterus bagian luar, myometrium (lapisan otot) merupakan lapisan yang paling tebal, Endometrium (selaput lendir) merupakan lapisan bagian dalam dari korpus uteri yang membatasi kavum uteri.

a. Tuba Fallopi

Tuba Fallopi terdapat pada tepi atas ligamentum latum, berjalan kearah lateral, mulia dari kornu uteri kanan kiri yang panjangnya ­­­­­­­­­­­kurang lebih 12 cm dan diameternya 3- 8 mm. Fungsi tuba yang utama adalah untk membawa ovum yang dilapaskan ovarium ke kavum uteri.

Pada tuba ini dapat dibedakan menjadi 4 bagian, sebagai berikut :

1) Pars interstitialis (intramularis), bagian tuba yang berjalan dalam dinding uterus mulai pada ostium internum tubae.

2) Pars Ampullaris, bagian tuba antara pars isthmixca dan infundibulum dan merupakan bagian tuba yang paling lebar dan berbentuk huruf S.

3) Pars Isthmica, bagian tuba sebelahkeluar dari dinding uerus dan merupakan bagian tuba yang lurus dan sempit.

4) Pars Infundibulum, bagian yang berbentuk corong dan lubangnya menghadap ke rongga perut, Bagian ini mempunyai fimbria yang berguna sebagai alat penangkap ovum.

b. Ovarium

Ovarium terdapat di dalam rongga panggul di sebelah kanan maupun sebelah kiri dan berbentuk seperti buah kenari. Ovarium berfungsi memproduksi sel telur, hormon esterogen dan hormon progesteron. Darah yang mensuplai yang penting berasal dari arteri ovarium yang merupakan cabang dari aorta abdomen. Darah mengalir dari ovarium melalui vena ovarium.

A. Patologi kista ovarium

kista adalah pertumbuhan abnormal berupa kantung (pocket, pouch) yang tumbuh abnormal dibagian tubuh tertentu. Kista ada yang berisi udara, cairan, nanah, atau bahan-bahan lain. Sedangkan Kista Ovarium adalah suatu kantung yang berisi cairan atau materi semisolid yang tumbuh pada atau sekitar ovarium (medlinux.blogspot.com, 2008).

Jenis-jenis kista ovarium (Bunda Labibahs, 2008) :

1. Kista fungsional

Kista yang terbentuk dari jaringan yang berubah pada saat fungsi normal haid. Kista normal ini akan mengecil dan menghilang dengan sendirinya dalam kurun 2-3 siklus haid. Terdapat 2 macam kista fungsional: kista folikular dan kista korpus luteum.

2. Kista dermoid

Kista ovarium yang berisi ragam jenis jaringan misal rambut, kuku, kulit, gigi dan lainnya. Kista ini dapat terjadi sejak masih kecil, bahkan mungkin sudah dibawa dalam kandungan ibunya. Kista ini biasanya kering dan tidak menimbulkan gejala, tetapi dapat menjadi besar dan menimbulkan nyeri.

3. Kista endometriosis

Kista yang terbentuk dari jaringan endometriosis (jaringan mirip dengan selaput dinding rahim yang tumbuh di luar rahim) menempel di ovarium dan berkembang menjadi kista. Kista ini sering disebut juga sebagai kista coklat endometriosis karena berisi darah coklat-kemerahan. Kista ini berhubungan dengan penyakit endometriosis yang menimbulkan nyeri haid dan nyeri sanggama.

4. Kistadenoma

Kista yang berkembang dari sel-sel pada lapisan luar permukaan ovarium, biasanya bersifat jinak. Kistadenoma dapat tumbuh menjadi besar dan mengganggu organ perut lainnya dan menimbulkan nyeri.

5. Polikistik ovarium

Ovarium berisi banyak kista yang terbentuk dari bangunan kista folikel yang menyebabkan ovarium menebal. Ini berhubungan dengan penyakit sindrom polikistik ovarium yang disebabkan oleh gangguan hormonal, terutama hormon androgen yang berlebihan. Kista ini membuat ovarium membesar dan menciptakan lapisan luar tebal yang dapat menghalangi terjadinya ovulasi, sehingga sering menimbulkan masalah infertilitas.

1. Kista endometriosis

Kista yang terbentuk dari jaringan endometriosis (jaringan mirip dengan selaput dinding rahim yang tumbuh di luar rahim) menempel di ovarium dan berkembang menjadi kista. Kista ini sering disebut juga sebagai kista coklat endometriosis karena berisi darah coklat-kemerahan. Kista ini berhubungan dengan penyakit endometriosis yang menimbulkan nyeri haid dan nyeri sanggama.

2. Kistadenoma

Kista yang berkembang dari sel-sel pada lapisan luar permukaan ovarium, biasanya bersifat jinak. Kistadenoma dapat tumbuh menjadi besar dan mengganggu organ perut lainnya dan menimbulkan nyeri.

3. Polikistik ovarium

Ovarium berisi banyak kista yang terbentuk dari bangunan kista folikel yang menyebabkan ovarium menebal. Ini berhubungan dengan penyakit sindrom polikistik ovarium yang disebabkan oleh gangguan hormonal, terutama hormon androgen yang berlebihan. Kista ini membuat ovarium membesar dan menciptakan lapisan luar tebal yang dapat menghalangi terjadinya ovulasi, sehingga sering menimbulkan masalah infertilitas.
TERIMAKASIH TELAH BERKUNJUNG DI WARUNGBOCAH7.BLOGSPOT.CO.ID

0 komentar:

-->